Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer

Reaktualisasi Jihad Fî Sabîl Al-Lâh Dalam Konteks Kekinian Dan Keindonesiaan

  • Muhammad Chirzin IAIN Mataram

Abstract

Some moslems perceive the concept of jihad simply on the perspective of political ideology. Jihad is understood as fight againts external enemies. This leads to the meaning of jihad as a struggle using the power of weapon (war) againts the enemy of Islam. This makes it contraproductive for Indonesian moslems who live in pluralistic society.

Therefore, reinterpretation of the meaning of jihad is urgently needed to get a more contextual meaning in accordance with the Indonesian moslems circumtances. Refering to the classical literatures, the meaning of jihad, can be corrected to be more conceptual and practical. Jihad should contain a concept of collective struggle to overcome the actual problems faced by moslems such as economy, law, and education.

Keywords: Terorisme, Jihad Inklusif, Jihad Politik, Jihad Ekonomi, Jihad Pendidikan

References

A. Syafi‟i Ma‟arif, Mencari Autentisitas dalam Kegalauan (Jakarta: PSAP Muhammadiyah, 2004).
A.W. Pratiknya (et.al.), Pandangan dan Langkah Reformasi B.J. Habibie (Jakarta: PT RajaGrafidno Persada, 1999).
Abdurrahman Wahid, “Universalisme Islam dan Kosmopolitanisme Peradaban Islam” dalam Budhy Munawar-Rahman (ed.), Kontekstualisasi Doktrin Islam dalam Sejarah (Jakarta: Paramadina, 1994).
Abu Abdillah al-Bukhari, Shahîh Bukhârî (t.k: Dâr al-Mathba‟ah al-Sya‟bî, t.th.).
Abu Husain Muslim, Shahîh Muslim, ter. AD Hanie (Yogyakarta: Penyiaran Islam, 1962).
Ahmad Kamal Abu Majd, “Islam dan Tatanan Dunia Global: Terorisme atau Humanisme?” dalam Zuhairi Misrawi dan Khamami Zada, Islam Melawan Terorisme (Jakarta: LSIP, 2004).
al-Jurjânî, Al-Ta‘rîfât (t.k:t.p, 1938).
al-Râghib al-Asfahâni, Mu‘jam Mufradât Alfâzh al-Qur’ân (t.k: t.p., t.th.).
Asep Rakhmat Fadjar dan Rudy Satriyo, Kompas, Senin, 15 Mei 2006.
Budhy Munawar-Rahman, Islam Pluralis: Wacana Kesetaraan Kaum Beriman (Jakarta: Paramadina, 2001).
Farid Esack, Quran, Liberation and Pluralism: An Islamic Perspective of Interreligious Solidarity Against Oppression (Oxford: Oneworld, 1997).
Ibn Manzhûr, Lisân al-‘Arab (Kairo: Dâr al-Hadîts, 2003).
Ibnu Hamzah al-Husainî al-Hanafî al-Dimasyqî, Asbâb al-Wurûd: Latar Belakang Historis Timbulnya Hadis-hadis Rasul, ter. HM Suwarta Wijaya (Jakarta: Kalam Mulia, 1997).
Ismail Saleh, Hukum dan Ekonomi (Jakarta: Gramedia, 1990).
Jawahir Thonthowi, Islam, Neo Imperialisme dan Terorisme Perspektif Hukum Internasional dan Nasional (Yogyakarta: UII Press, 2004).
Jc Tukiman Taruna, “Pendongkrak Mutu?” dalam Kompas, Senin, 15 Mei 2006.
Kuntowijoyo, Demokrasi dan Budaya Birokrasi (Yogyakarta: Bentang, 1994).
_________, Identitas Politik Umat Islam (Bandung: Mizan, 1997).
_________, Muslim tanpa Masjid (Bandung: Mizan, 2000).
M. Amin Abdullah, “Rekonstruksi Metodologi Studi Agama dalam Masyarakat Multikultural dan Multirelijius”, Pidato Pengukuhan Guru Besar Ilmu Filsafat IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 13 Mei 2000.
_________, Dinamika Islam Kultural: Pemetaan Atas Wacana Keislaman Kontemporer (Bandung: Mizan, 2000).
M. Quraish Shihab, Membumikan al-Quran (Bandung: Mizan, 1992).
Majalah Intisari Nomor 216, Juli 1981.
Majelis Tarjih dan Pengembangan Pemikiran Islam PP Muhammadiyah, Tafsir Tematik al-Quran tentang Hubungan Sosial Antar-umat Beragama (Yogyakarta: Pustaka SM, 2000).
Majid Ali Khan, Muhammad Saw. Rasul Terakhir, ter. Fathul Umam (Bandung: Pustaka, 1985).
Majma‟ al-Lughah al-„Arabiyyah, al-Mu’jam al-Wasîth (Kairo: Maktabah al-Syuruq al-Dawliyyah, 2004).
Mr. Soepardjo dkk., Manusia dan Masjarakat Baru Indonesia (Djakarta: Departemen PP dan K, 1960).
Muhammad Fuad „Abd al-Bâqî, Al-Mu‘jam al-Mufahras li Alfâzh al-Qur’ân al-Karîm (Kairo: Dâr al-Hadîts, 1991).
Muhammad Husain Haekal, Sejarah Hidup Muhammad, ter. Ali Audah (Jakarta: Pustaka Jaya, 1980).
Muhammad Imarah, Islam dan Pluralitas: Perbedaan dan Kemajemukan dalam Bingkai Persatuan (Jakarta: Gema Insani Press, 1999).
Munawar Ahmad Anees dalam Ziauddin Sardar dan Merryl Wyn Davis (ed.), Wajah-wajah Islam, ter. A.E. Priono dan Ade Armando (Bandung: Mizan, 1992).
Murtadha Muthahhari, Jihad, ter. M. Hashem (Bandar-Lampung: YAPI, 1987).
Musa Asy‟arie, “Konstitusi dan Kemandekan Budaya Politik”, Kompas, 24 September 2002.
Satjipto Rahardjo, “Hukum Itu Perilaku Kita Sendiri”, Kompas, 23 September 2002.
Sayyid Sabiq, Fikih Sunnah, ter. Kamaluddin A. Marzuki (Bandung: Al-Ma‟arif, 1987).
Sukarno, Tjamkan Pantja Sila! Pantja Sila Dasar Falsafah Negara (Jakarta: Pradnja Paramita, 1964).
Sukidi, Teologi Inklusif Cak Nur (Jakarta: Penerbit Kompas, 2001).
Tamrin Amal Tomagola, “Berperikemanusiaan, tetapi Tidak Adil”, Kompas, Senin, 15 Mei 2006.
TB Ronny Rahman Nitibaskara, “Super White Collar Crime”, Kompas, 1 Oktober 2002.
Wahbah al-Zuhayli, Al-Fiqh al-Islâmî wa Adillatuhu (Damaskus: Dâr al-Fikr, 1989).
Walter Abbott (ed.), The Documents of Vatican II (New York: Association Press, 1966).
William Chang, “Konsensus Rasional atas Masalah Moral”, Kompas, 29 Mei 2002.
Yusuf Qardhawi, Pendidikan Islam dan Madrasah Hasan al-Banna, ter. Bustami A. Gani dan Zainal Abidin Ahmad (Jakarta: Bulan Bintang, 1980).
Article Metrics
Abstract viewed: 845
PDF downloaded: 3773
Published
2017-11-04
How to Cite
Chirzin, M. (2017). Reaktualisasi Jihad Fî Sabîl Al-Lâh Dalam Konteks Kekinian Dan Keindonesiaan. Ulumuna, 10(1), 59-80. https://doi.org/10.20414/ujis.v10i1.432
Section
Articles